Follow This Blog

Desain Rumah Bambu

Bambu adalah bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia. di Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun, bambu belum menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin yang cepat rusak"..

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

dunia ini bagai selembar kertas putih, memerlukan warna-warni yang indah.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 19 Juli 2011

Mempercantik Rumah Dengan Dana Minimalis

Memiliki rumah yang rapih, indah  dan sehat adalah dambaan setiap orang, siapapun pasti mengidam-idamkannya. Sekalipun untuk mewujudkannya kita harus mengocek kantong cukup dalam. Apalagi buat mereka yang memiliki dana yang lebih untuk merenovasi rumah, namun bagaimana untuk yang mereka yang memiliki dana minim? Apakah mereka tidak bisa menciptakan rumah yang rapih, indah dan sehat?.

Jagan berkecil hati dulu,bagi anda yang memiliki rumah minimalis dan juga tidak ingin mengocek uang dalam-dalam untuk menciptakan rumah idaman, anda perlu melakukan beberapa tips yang membuat rumah kian cantik dibawah ini dengan dana yang minim.

Bersihkan Rumah secara teratur

 Jangan pernah malas membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel, megelap kaca.  Meskipun dirumah ada pembantu, namun kita harus rajin juga membereskan segala sesuatunya sendiri. Jangan sampai ada kotoan dan debu yang masuk kedalam rumah.
Rumah yang kotor sangat rentan terhadap penyakit, khususnya untuk keluarga yang memiliiki bayi, pasti sangat amat repot.

Hiasan Dinding
Meskipun ruagan anda minimalis,jangan khawatir untuk memajang hiasan dinding favorit anda. Namun alakah baiknya juga jika disesuaikan dengan kondisi ruangan pada rumah anda. Jika anda mimiliki rumah yang tidak terlalu besar anda cukup memajang hiasan berupa vas bunga ataupun hiasan dinding yang sederhana namun terlihat cantik jika dipandang.

Tanaman Hias
Bagi anda yang sangat senang dengan tanaman hias, tidak perlu berkecil hati jika tidak memiliki halaman yang luas. Anda juga bisa menempatkan tanaman hias pada pot kecil, sedang maupun besar. Tanaman ini biasa diletakan diruang tamu. Bisa juga diletakan diteras halaman rumah.
Pilihlah tanamanan yang anda sukai, serta menarik untuk tampilan ruangan anda nantinya. Jika anda menyukai bunga mawar ataupun bunga anggrek, anda bisa letakan diteras rumah. Dan tanaman hias lainnya.

Memilih Sofa
Pilihlah sofa yang sesuai dengan karakter rumah dan nuansa yang akan anda tuangkan, jika anda lebih memilih bangku dengan unsur alam seperti bangku yang terbuat dari bambu contohnya, hal ini juga cukup menarik untuk dihadirkan di ruang tamu, Harganyapun terjangkau dibandingkan sofa. Namun semua itu balik lagi pada selera anda dan budget yang anda miliki pastinya.

Pajangan Rumah
Pajangan rumah yang diletakan diatas meja ataupun di dalam lemari kaca juga akan mempercantik rumah anda dengan sentuhan pajangan yang anda suka. Coba saja untuk memajang patung ataupun bingkai duduk, maupun guci- guci cantik.

Letakan barang kecil pada satu tempat
Biasanya barang-barang kecil yang sulit dijangkau apabila kita lupa meletakannya, akan mudah hilang alias raip entah kemana. Oleh sebab itu baiknya untuk meletakan barang-barang pada suatu tempat khusus.

Mudahkan memperoleh cara untuk menghias rumah agar senantiasa indah. Idak perlu mengeluarkan budget yang mahal  untuk mempercantiknya. Semoga beberapa tips diatas bisa bermanfaat untuk anda.

Kamis, 14 Juli 2011

Herman Thomas Karsten

Herman Thomas Karsten (Amsterdam, Belanda, 22 April 1884 – Cimahi, 1945) adalah arsitek dan perencana wilayah pemukiman dari Hindia Belanda. Ia adalah putra seorang profesor Filsafat dan Wakil Ketua Chancellor ("Pembantu Rektor") di Universitas Amsterdam, sedangkan ibunya adalah seorang kelahiran Jawa Tengah.

Gelar arsitek diperolehnya dari Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool) di Delft, Belanda, dan lulus tahun 1908. Enam tahun kemudian dia berangkat ke Hindia Belanda atas ajakan seniornya, Henri Maclaine Pont, yang memiliki Biro Arsitektur. Dalam kariernya inilah ia menjadi perencana dan penasihat beberapa proyek bangunan publik di beberapa kota yang kala itu mulai berkembang akibat membaiknya perekonomian, antara lain Batavia (Jakarta), Meester Cornelis (Jatinegara) Bandung, Buitenzorg (Bogor), Semarang (Pasar Johar), Surakarta (Pasar Gede), Malang, Purwokerto, Palembang, Padang, Medan, Banjarmasin, dan bahkan sampai merancang perumahan murah di bagian barat daya Kota Magelang, yaitu Kwarasan. Gaya khas Karsten adalah kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan menghargai nilai kemanusiaan. Dia tidak pernah melupakan kepentingan kalangan berpenghasilan rendah, sesuatu yang jarang ditemui pada orang-orang Belanda masa itu.

Pada tahun 1921 Karsten menikah dengan Soembinah Mangunredjo dan mempunyai empat anak, masing-masing Regina (1924), Simon (1926), Joris (1928), dan Barta (1929). Dia juga bergabung dalam Instituut de Java, sebuah perkumpulan yang peduli terhadap budaya Jawa. Karsten mengkritik banyak arsitek Belanda sebelumnya yang lebih berkonsep "menaruh Eropa di Jawa". Bagi Karsten, Jawa adalah Jawa, bukan Belanda. Karsten menganggap kota sebagai suatu organisme hidup yang terus bertumbuh. Dalam rencana pengembangan kota, Karsten menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka, dua hal yang tampaknya saat ini mulai terabaikan. Akibat filosofi ini muncullah gaya arsitektur 'Indisch' yang populer pada masa pra-kemerdekaan.


Semenjak berdirinya Technische Hoogeschool di Bandung (ITB sekarang) Karsten menjadi salah satu pengajarnya. Pada tahun 1941 ia menjadi guru besar. Arsitek generasi pertama Indonesia banyak yang merupakan muridnya.

Secara politis, Karsten adalah orang pro-kemerdekaan, suatu sikap yang hanya diambil oleh sebagian kecil kalangan keturunan Eropa (Indo) pada masanya. Malangnya, ia ditangkap oleh tentara pendudukan Jepang pada tahun 1942 sampai ia meninggal di Kamp Interniran Cimahi 1945. Cita-citanya untuk meninggal di bumi Indonesia tercapai walau harus dalam situasi yang tragis.


Herman Thomas Karsten adalah arsitek lulusan Technische Hoogeschool di Delft yang masuk tahun l904. Karsten dilahirkan pada tahun 1884 di Amsterdam dari keluarga terpelajar. Ayahnya seorang profesor dalam ilmu filsafat dan wakil ketua Chancellor (Pembantu Rektor/Direktur) di Universitas Amsterdam sedang ibunya berasal dari Jawa Tengah. Semasa mahasiswa, sejak tahun pertama, Karsten muda aktif di perkumpulan mahasiswa sosial demokratis (STY = Social- Technische Vereenaging van Democratische Ingenieur en Architecten), yaitu suatu kelompok mahasiswa teknik arsitekur berhaluan demokrasi. Arsitek Herman Thomas karsten membeli biro arsitek milik Henri Maclaine Pont pada tahun 1915, kakak tingkatnya yang dua tahun lebih tua darinya.Tahun 1908 Karsten menjadi anggota pengurus bagian perumahan dari organisasi yang memegang peranan penting dalam masalah perumahan dan perencanaan kota. Padahal pada masa itu pada jurusan Arsitektur di Delft, kurang memperhatikan masalah perumahan maupun perencanaan kota.

Tahun 1913, pengalaman Karsten diperoleh dengan diadakannya Kongres Perumahan Internasional di Schevenigen Belanda yang secara khusus membahas permasalahan kenyamanan perumahan di Indonesia yang buruk, terutama pada sistem sirkulasi udara dan peneraangan alaminya, dengan mengetengahkan kondisi kampung-kampung di Semarang. Pengalaman selanjutnya, kunjungan ke Berlin; dimana Berlin adalah sebuah kota yang sangat maju dalam perencanaan kota dan perumahan. Bidang yang menjadi ajang kiprahnya di Indonesia sama dengan bidang yang menjadi latar belakangnya, yaitu bangunan dan perencanaan kota. Beberapa tahun sebelum Karsten datang ke Indonesia, sudah ada aktivitas~aktivitas lokal dalam perencanaan kota.

Beberapa peristiwa yang dianggap dapat dipakai sebagai tonggak perkembangan perencanaan kota modern di Indonesia, adalah:

Revolusi Industri di Eropa. Hal ini secara tidak langsung memberikan dua pengaruh penting. Pertama, peningkatan kebutuhan bahan mentah, menyebabkan timbulnya kota-kota adininistratur di Indonesia. Kedua, berkemhangnya konsep-konsep perencaan kota modern yang tercetus sebagai tanggapan atas revolusi industri Misalnya konsep “Garden City oleh Ebeneser Howard. Kesemuanya ini juga mempengaruhi Karsten dalam berkarya Indonesia .Politik kulturstelsel menyebabkan berkembangnya perkebunan tanaman keras, dan pula dianggap sebagal awal berkembangnya wilayah pertanian dan kota-kota administratur perkebunan Politik Etis (Etische Politiek). Politik mempunyai dampak bagi perkembangan perencanaan kota di Indonesia, dengan dikembangkannya perbaikan kampung kota (1934) Pengembangan Pranata dan Konstitusi Baru. Terbitnya UU Desentralisasi Decentralisatie Besluit Indisehe Staatblad tahun 1905/137, yang mendasari terbentuknya sistem kotapraja (Staadgemeente) yang bersifat otonom. Hal ini memacu perkembangan konsepsi perencanaan kota kolonial modern, khususnya Garden City atau Tuinstad". Pada pelaksanaan poin 4 (empat) yaitu politik dosentralisasi yang memberikan otoritas kepada daerah dalam pengembangannya, kota-kota mulai berkembang pesat, salah satu penyebabnya adalah tumbuh dan berkembangnya perkebunan dan industrialisasi. Akibatnya, penduduk terlalu padat, keadaan kota semakin buruk, terutama dalam hal sanitasi dan pengadaan air minum. Dalam situasi seperti ini Karsten diangkat manjadi penasihal otoritas 1okal untuk perencanaan kota Semarang, bekerja sama dengan jawatan pekerjaan umum Selain dari pada itu Karsten manjadi bagian dalam kelompok orang-orang Belanda pendukung kemerdekaan untuk Indonesia Karsten sangat memperhatikan kebudayaan penduduk asli, terutama pada arsitektur dan tata ruang Kota Sebagai penasehat, Karsten menyusun suatu paket lengkap untuk perencanaan berbagai kota, dimana didalamnya terdiri dan perencanaan kota (town planning), rencana detail (detail plan) dan peraturan bangunan (building regulation). Di Jawa Karsten merencanakan sembilan dari sembilan belas kota-kota yang mendapat otoritas lokal. Kesembilan kota tersebut adalah Semarang, Bandung, Batavia (Jakarta), Magelang, Malang, Buitenzorg (Bogor), Madiun Cirebon, Meester (Jatinegara), Yogya, Surakarta, dan Purwokerto.

Dalam kiprahnya di Semarang, Karsten menerapkan prinsip perencanaan kola, penzoningan, tingkatan/hirarki jalan-jalan seperti di Eropa. Perencanaannya juga mengacu perencanam pemerintah kota sebelum Karsten datang. Pengaruh Karsten dalam pengembangan kota adalah dengan adanya pembagian lingkungan yang tidak lagi berdasarkan suku, tetapi kelas ekonorni, yaitu tinggi, menengah dan rendah. Dalam perencanaan daerah Candi, Semarang, pengaruh gaya Eropa cukup dorninan terutama konsep "garden city". Hal ini terlihat dengan adanya taman umum dan halaman pada setiap rumah. Untuk perletakan rumah, taman umum dan ruang terbuka, Karsten sejauh mungkin mengikuti keadaan topografi, kemiringan-kemiringan dan belokan-belokan yang ada. Pembagian tanah dan arah jalan yang hanya terdiri dan dua kategori (utama dan sekunder), selain mengikuti keadaan tanah juga dibuat sedemikian rupa sehingga rumah-rumah dan taman-taman umum dapat memiliki pemandangan indah ke laut sebelah utara.

Bagaimana halnya dengan kiprah Karsten di dalam perercanaan dan perancangan bangunan?. Beberapa bangunan yang telah mewarnai arsitetur kota, khususnya kota Semarang adalah gedung SMN (Stoomvart Nederland), sebuah perusahaan pelayaran kolonial, yang dibangun di kawaaan pusat kota - waktu itu den - tahun 1930. Gedung kantor perusahaan kereta api (dahulu benama Zuztermaatschapijen, kemudian, Joana Stroorntraam-Maatchappiej) di jalan MH Thamrin Semarang juga hasil rancangannya. Selain bangunan kantor Karsten juga dalam kerja samanya dengan pernerintah kota, membangun banyak pasar dan museum. Pasar hasil karyanya adalah pasar Jatingaleh (1930), pasas Johar (1933), Pasar Sentral (1936) di Semarang; dan, pasar Ilir di Palembang. Sedangkan museum Sonobudoyo di kompleks kraton Yogyakarta. Karsten juga pernah diserahi tanggungjawab untuk perluasan dan modifikasi kraton Mangukunegoro ke VII di Surakarta (1917-20).

Gedung Zuztermaatschapijen sudah lebih adaptif dengan arsitektur lokal, yaitu arsitektur joglo. Untuk menyelesaikan masalah sirkulasi udara Karsten banyak membuat bukaan (pintu , jendela maupun lubang ventilasi) yang lebarnya sama dengan jarak antar trave-nya Pembukan ini dipadu dengan tinggi plafon yang sangat tinggi (5.44 M untuk ruang-ruang di pinggir, dan l0.44 pada ruang-ruang di tengah).
Perbedaan ketinggian ini sekaligus dimanfaatkan untuk pencahayaan. Untuk jenis bangunan pasar, tiga buah pasar yang ada di Semarang mempunyai keminpan arsitektur antara satu dengan lainnya, sedangkan sebuah lagi di Palembang berbeda.
Pasar Johar merupakan pasar termodern dan terbesar di Indonesia pada waktu itu, letaknya tepat disamping alun-alun Semarang yang merupakan pusat kota pada saat itu (sekarang alun-alun ini sudah tidak ada lagi). Dari segi struktur dikatakan modern karena strukur yang diterapkan di pasar Johar ini adalah terbaru di Indonesia, bahkan di dunia.
Struktur tersebut adalah struktur jamur (mushroom). Arsitek kaliber dunia Frank Lloyd Wright memakai struktur ini untuk karyanya - Johnson Waz Building di Wisconsin (1936). Bedanya, jika Karsten memakai penampang kolom maupun bagian atasnya berbentuk segi delapan maka Frank L.Wright memakai penampang bentuk lingkaran.

Pada masa itu, Karsten berhadapan dengan masalah sdm, terutama skill para ahli teknik. Karsten menginginkan peningkatan dalam pendidikan ahli telnik. Atas inisiatif suatu komite teknik, Karsten mengambil bagian dalam kuliah perencanaan kota di ITB Bandung. Akan tetapi karena invasi Jepang Karsten hanya bertugas sebagai profesor selama enam bulan saja. Pada saat Jepang masuk Indonesia tahun 1945, Karsten meninggal dalam interniran Jepang di Cimahi(ET).

Senin, 04 Juli 2011

Tempatkan Ventilasi Udara pada Bagian Atas Dinding

Ruang menjadi nyaman kalau aliran udaranya lancar. Kecepatan alirannya pun mesti semilir, biar orang nggak masuk angin.
Udara bergerak setiap saat dan mengalir dengan sendirinya. Di dalam rumah, kecepatan angin terasa nikmat jika mengalir pada kecepatan 0,1 - 0,15m/detik. Kecepatan angin lebih rendah membuat udara terasa tidak mengalir sehingga kondisi di ruangan panas dan pengap. Sebaliknya jika aliran udara lebih besar dari ketentuan. Ini akan membuat orang masuk angin.
Jika ingin udara ideal mengalir lancar, kita mesti mengetahui dari mana arah angin yang paling sering menerpa rumah. Dari sini kita dapat menentukan posisi bukaan dan taman sebagai jalan masuk udara.
Untuk mengakali agar angin masuk ke dalam bangunan, salah satunya, dengan memodifikasi temperatur di lingkungan rumah. Tujuannya untuk memancing angin bergerak ke arah bangunan.
Modifikasi dapat dilakukan dengan cara menanam pohon rindang di salah satu sisi dekat bangunan. Fungsinya untuk menyaring dan mendinginkan udara yang mengalir menuju rumah. Lokasi pohon sebaiknya memotong aliran angin yang langsung menerpa bangunan.
Begitu memasuki kaveling rumah, angin biasanya bergerak horizontal. Angin dari luar mengalir ke dalam melalui bukaan-bukaan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah di mana dan bagaimana menempatkan bukaan-bukaan itu? Bukaan itu, antara lain berupa jendela, lubang angin, pintu, skylight, serta lubang di atap dan plafon.
Jendela sebaiknya ditempatkan saling berhadapan, sehingga arus udara dapat mengalir ke seluruh ruangan. Ini agar arus angin dapat leluasa menjelajahi ruangan tanpa banyak halangan atau belokan. Kecepatannya pun maksimal. Di samping bukaan jendela, yang mendukung kecepatan aliran udara adalah lubang-lubang ventilasi.
Aliran udara ternyata juga ada yang bergerak vertikal. Ini karena bagian atas rumah cenderung lebih panas dari bagian bawah disebabkan pergerakan udara panas ke atas dan pemanasan bangunan oleh sinar matahari. Agar udara panas ini dapat keluar, tempatkan lubang angin di bagian atas rumah. Dengan demikian, udara panas bisa terbuang digantikan udara yang lebih dingin dari bagian bawah rumah. Penempatan lubang angin di atas ini cocok untuk rumah mungil dan rumah berlantai dua atau lebih.

sumber : http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Tips/Aplikasi/Tempatkan-Ventilasi-Udara-pada-Bagian-Atas-Dinding

Rabu, 29 Juni 2011

Menara Masjid: Adopsi dari Tradisi Byzantium


Sebuah masjid sepertinya hambar jika tanpa menara. Masjid-masjid jami' di Indonesia hampir selalu mempunyai menara. Padahal, asal tahu saja, menara bukan unsur arsitektur asli bangunan masjid. Masjid Quba sebagai masjid pertama yang dibangun Nabi pun pada awalnya tak mempunyai menara.
Begitu pula ketika masa Islam dipimpin oleh empat serangkai khalifah al-rasyidin, mulai Abu Bakar hingga Ali bin Abu Thalib: masjid-masjid yang dibangun tak bermenara. Hanya saja ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muazzin mengumandangkan adzan.
Dalam sejarah arsitektur masjid-masjid pertama, bisa dikatakan Khalifah Al-Walid (705-715) dari Bani Umayyah merupakan khalifah yang pertama kali memasukkan unsur menara dalam arsitektur masjid. Khalifah yang punya selera dan kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur inilah yang memulakan tradisi menara sebagai salah satu unsur khas pada masjid.
Tradisi membangun menara diawali oleh Khalifah Al-Walid ketika memugar bekas basilika Santo John (Yahya) menjadi sebuah masjid besar, yang kemudian menjadi Masjid Agung Damaskus. Pada bekas basilika tersebut tadinya terdapat dua buah menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu: lonceng pada siang hari dan kerlipan lampu pada malam hari.
Menara itu sendiri merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium. Rupanya, Khalifah Al-Walid tertarik untuk mempertahankan kedua menara tersebut. Bahkan, kemudian ia membangun sebuah menara lagi di sisi utara pelataran masjid (tepat di atas Gerbang al-Firdaus). Menara ini disebut Menara Utara Masjid Damaskus. Satu tahun kemudian (706 M), Khalifah Al-Walid memugar Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini tadinya tak mempunyai satu pun menara. Al-Walid lalu memerintahkan para arsiteknya untuk membangunkan menara masjid sebagai tempat muadzin untuk mengumandangkan azan.
Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping. Yang jelas, pada saat itu kehadiran menara masjid masih merupakan sesuatu yang baru. Bentuk menara seperti menara Masjid Agung Damaskus cukup populer. Bahkan, hingga 250 tahun kemudian, bentuk menara Masjid Nabawi dan Masjid Agung Damaskus ini juga menjadi model tipikal menara Masjid Al-Azhar yang dibangun oleh Dinasti Fatimiyah di Kairo.
Bentuk-bentuk Menara
Pada masa awal perkembangan arsitektur masjid, setidaknya ada beberapa bentuk dasar menara masjid. Tapi yang paling awal, seperti pada menara Masjid Nabawi dan Masjid Damaskus, menara itu tidak berdiri sendiri melainkan menyatu dengan struktur bangunan masjid. Pola seperti ini menyebar ke berbagai penjuru negeri-negeri muslim melintasi dataran Arab hingga ke Andalusia. Namun ada juga menara yang dibangun terpisah dari bangunan utama masjid, seperti menara Masjid Agung Samarra dan menara Masjid Abu Dulaf di wilayah Iraq. 
Ada beberapa bentuk dasar menara masjid: menara klasik, menara variasi, menara segi empat, menara spiral dan menara silinder. Pada menara klasik (classic minaret): lantai dasarnya berbentuk segi empat, naik ke atas menjadi oktagonal (segi delapan) dan kemudian diakhiri dengan tower silinder yang dipuncaki dengan sebuah kubah kecil. Termasuk jenis ini misalnya menara Masjid Mad Chalif di Kairo, yang dibangun pada abad ke-11 masehi semasa pemerintahan Khalifah Al-Hakim dari Dinasti Fatimiyah.
Sementara itu, jenis menara variasi diawali dengan segi empat di bagian bawah, lalu bertransformasi menjadi segi enam yang dihiasi dengan balkon segi delapan. Menara Masjid Al-Azhar termasuk dalam jenis ini.
Sedangkan menara-menara masjid di Iran sebagian besar merupakan menara jenis menara silinder dengan diameter silinder yang semakin mengecil di puncak menara, misalnya menara Masjid Natanz di Iran.
Sementara itu di Aleppo (di wilayah Mediterrania), terdapat tren baru bentuk menara masjid. Menara Masjid Aleppo ini sepenuhnya berbentuk segi empat dari dasar hingga puncak. Menara yang dibangun oleh penguasa Turki Seljuk pada tahun 1089 ini menggunakan batu sebagai material utama. Uniknya, sebagai tren baru, tidak ada kubah di puncak menara. Hasan bin Mufarraj, arsitektur yang merancangnya, memberikan sentuhan baru dengan meletakkan muqarnas di puncak menara setinggi 46 meter ini. Muqarnas tersebut menyerupai galeri dan berfungsi sebagai tempat muadzin.
Masih ada beberapa lagi menara segi empat yang terdapat di wilayah Mediterrania, seperti menara Masjid Agung Sevilla (yang disebut Menara Giralda). Menara ini pernah berfungsi sebagai menara lonceng katederal seiring dengan lahirnya kekuasaan Kristen di Spanyol. Menara segi empat lain terdapat di Masjid Kutubiyyah (dibangun 1125-1130) di Marrakesh, Maroko. Keberadaan menara segi empat pada masjid-masjid tersebut sangat dipengaruhi oleh menara Masjid Qayrawan (35 meter) yang mempunyai tiga undakan segi empat. Hanya saja, ada pengamat arsitektur yang menyebutkan bahwa bentuk menara masjid segi empat ini mengadopsi bentuk mercusuar kuno di Iskandarsyah, Mesir.
Ada sebuah bentuk menara yang jarang diadopsi oleh menara-menara masjid di dunia, yaitu menara spiral. Bentuk khas menara pada masjid-masjid di Samarra ini merupakan tradisi dalam bangunan menara Mesopotamia. Menara Masjid Samarra dan Masjid Dullaf, bahkan hingga sekarang masih tegak berdiri walaupun sudah berusia 1.200 tahun. Padahal, bangunan masjidnya hanya tinggal reruntuhan saja. Bisa dikatakan kedua menara ini sebagai peninggalan arsitektur yang memberikan kesan bahwa perhitungan geometri para arsitek pada masa itu sudah sangat akurat. Masjid lain yang juga memiliki menara spiral adalah Masjid Ibnu Tulun di Fustat, Mesir.
Fungsi Menara
Menara masjid selain berfungsi sebagai tempat bagi muadzin mengumandangkan adzan juga bisa berfungsi ganda seperti halnya mercusuar atau menara pengintai. Hal ini terutama terdapat pada menara-menara masjid yang berada di kota pelabuhan atau tepi sungai. Corak menara Masjid Ribbat Shushah di Tunisia, misalnya, terdapat pada bangunan corak masjid yang sangat mirip sebuah markas militer.
Menara berbentuk silinder ini dibuat dengan gaya yang teramat kokoh untuk sebuah menara yang biasanya berbentuk ramping. Ribbat Shushah, sebagai kota pelabuhan, memanfaatkan menara masjid sebagai sarana untuk melakukan pengamatan lepas pantai dari balkon menara.
Dalam sejarah menara-menara masjid legendaris, masjid-masjid yang dibangun oleh Dinasti Turki Utsmaniyah tercatat memiliki menara yang paling tinggi. Wajar saja, sebab dinasti terakhir dalam kekhilafahan Islam ini sudah mengembangkan teknik konstruksi yang lebih moderen. Menara-menara itu pada umumnya dibangun dengan menerapkan pondasi pasak bumi generasi pertama.
Hasilnya, mereka bisa membangun menara masjid dengan ketinggian lebih dari 70 meter. Sebuah prestasi pada zamannya. Memang, tinggi menara-menara masjid itu masih lebih rendah dibandingkan menara Masjid Nabawi yang 105 meter. Namun, menara masjid Nabawi tersebut sudah merupakan hasil renovasi pemerintah Arab Saudi, yang notabene teknologinya sudah jauh lebih canggih.




Selasa, 21 Juni 2011

Candi Prambanan


Candi Prambanan Merupakan peninggalan Hindu terbesar di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak lebih kurang 17 kilometer di sebelah Timur kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke arah Timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter.

Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai sang Perusak.

Bilik utama dari candi induk kompleks candi Prambanan ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan mreupakan candi Shiwa.

Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putrid Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan kompleks candi Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada langkan candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah Selatan) candi induk. Sedang pada pagar langakn candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah Utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan (titisan) Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap ke arah Utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari purti cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu yang kini sudah selesai pemugarannya masing-masing hanya memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa. Patung angsa senagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah dipugar.

Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.

Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.

Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi hfalaman dalam 3 baris.

Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya pada abad ke-9 dan kini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari antara pukul 06.00-18.00 WIB. Kompleks candi Prambanan terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya Yogya-Solo yang ramai dilewati kendaraan umum

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More