Follow This Blog

Selasa, 30 Maret 2010

Pagar : Pembatas dan pelindung nan asri


Fungsi pagar yang paling utama adalah untuk membatasi dan melindungi daerah lahan yang menjadi properti Anda. Karena fungsinya yang melindungi, seringkali pagar dibangun sangat tinggi dan tebal membentengi properti, bahkan sengaja dibuat untuk menciptakan kesan keras, kaku, dan memusuhi lingkungannya. Padahal idealnya tinggi dan tebal pagar dirancang proporsional, sebanding dengan panjang dan lebar lahan, tinggi bangunan, dan jarak pagar ke bangunan.

Tidak dapat dipungkiri, di beberapa daerah di Indonesia jenis pagar yang tinggi dan membentengi masih menjadi pilihan yang tidak dapat dihindari karena faktor keamanan. Namun sekarang sudah banyak juga daerah yang bisa mengakomodasi pagar rendah dengan keberadaan portal, sistem one gate entry and out, ataupun pos satpam. Bahkan sekarang di perumahan tertentu ada peraturan yang mewajibkan penghuninya untuk menggunakan pagar yang rendah atau tanpa pagar untuk membuka kontak visual ke bangunan dan menciptakan kesan lapang.

Untuk menjaga kesatuan desain pagar dengan desain bangunan, pemilihan bahan pagar juga harus disesuaikan dengan bentuk dan bahan fasade bangunan. Pemilihan bahan pagar yang tepat selain mempengaruhi bentuk pagar juga dapat “mengoreksi” proporsi pagar, menciptakan kesan lebih pendek atau lebih tinggi, juga mengatur kontak visual ke bangunan dan lingkungan sekitarnya. Beberapa jenis bahan pagar yang umum digunakan adalah:

1. Logam

Pagar dari berbagai jenis logam seperti stainless steel, besi tempa, atau baja banyak digunakan karena selain kuat, bahan ini juga mudah dibentuk dan diberi finishing mengikuti gaya arsitektur bangunan. Pagar logam dapat berbentuk jalusi untuk memberi kontak visual, masif untuk memberi kesan kokoh, ataupun lembaran-lembaran berlubang untuk kesan minimalis.

2. Kayu

Pagar kayu dapat dipakai untuk menciptakan kesan hangat dan ramah. Pagar kayu dapat dibuat dalam bentuk lembaran papan, jalusi, atau bahkan lingkaran sesuai dengan bentuk penampangnya dan semuanya dapat disusun dalam berbagai macam konfigurasi vertikal, horizontal, ataupun seperti mozaic. Karena pagar adalah bagian rumah yang banyak terekspos cuaca, maka bahan kayu yang dipakai untuk pagar pun harus kayu yang kuat seperti kayu jati, atau kayu merbau dan diberi perawatan anti rayap.

3. Beton

Pagar beton sangat kokoh dan awet, kesan yang ditimbulkannya pun solid dan tertutup sehingga lebih cocok digunakan pada bangunan berhalaman luas agak tidak berkesan sumpek. Untuk memperlembut tampilannya, pagar beton dapat diberi finishing susunan bebatuan alam seperti batu apung, atau batu candi, juga sentuhan tanaman untuk menambah kesan organik.

4. Bambu

Untuk kesan vernakular atau tradisional, bambu dapat digunakan sebagai bahan pagar, baik sebagai material utama ataupun sekadar aksen. Batang bambu dapat digunakan secara utuh atau dipotong menjadi bilah-bilah bambu untuk membentuk bidang pagar. Untuk menjaga kekuatannya gunakan teknik sambungan yang benar dan hindari penggunaan paku untuk mencegah kerusakan serat bambu.

5. Tanaman

Pagar tanaman dapat dibentuk masif dan tebal menyerupai pagar tembok dari deretan semak untuk melindungi halaman Anda ataupun lembut dan mengalir dengan deretan tanaman pandan-pandanan ataupun bunga-bungaan untuk sekadar memberikan batasan wilayah.

Untuk sentuhan akhir yang lebih manis atau bahkan dramatis, berbagai aksesoris seperti lampu, kotak surat, ataupun nomor rumah dapat dipakai untuk melengkapi tampilan pagar Anda.

Dirangkum dan dikembangkan dari:

- seri rumah ide: pagar

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More